Minggu, 23 Juni 2013

Pendidikan Anak dalam Pandangan Islam

Leave a Comment


Mengajar dan mendidik anak adalah suatu kepentingan yang besar dalam sebuah kehidupan. Tapi dengan syarat, seorang mu’allim (pengajar) atau murabbi (pendidik), menghiasi dirinya dengan warisan ilmu pengetahuan dan metode-metode pendidikan yang akan membantunya dalam menjalankan tugasnya serta mewujudkan misinya dengan cara yang paling tepat.
            Selain itu, dia juga harus membekali dirinya dengan keahlian-keahlian yang akan menyempurnakan berbagai metode dalam mewujudkan tujuannya, tanpa menimbulkan kerugian atau mudharat pada jiwa anak-anak maupun pada masyarakat secara umum.
            Islam sangat mendukung pendidikan dilakukan kepada anak. Karena pendidikan yang baik akan menghasil anak didik yang baik pula. Dengan ilmu yang baik, seseorang dapat menyempurnakan ibadahnya. Karena takkan ada artinya sebuah ibadah yang tidak ada ilmunya. Seperti yang telah kita ketahui, salah satu syarat diterimanya suatu amal kebajikan adalah diketahui ilmunya.
Rumah merupakan tempat pemeliharaan yang awal, dimana anak-anak tumbuh dan berkembang di dalamnya, dan mendapatkan gizi darinya. Karena itu, jika tempat pemeliharaan tersebut baik, maka akan muncullah tanaman yang baik dan buah yang lezat.
            Sebaliknya, jika lingkungan keluarga jelek dan dikeliling oleh berbagai penyakit serta polusi, maka tidak diragukan lagi, pasti setiap orang yang ada di dalamnya akan menjumpai bahaya dan keburukan. Bahkan lebih dari itu, wabah penyakit tersebut akan berpindah kepada setiap orang yang mendekatinya.
            Dalam pendidikan anak, peran orangtua sangatlah dibutuhkan. Ada beberapa nasihat yang akan memperkokoha kecintaan anak :
ü  Hendaknya Anda mempunyai ikatan yang kuat dengan Allah Swt., dan mendoakan mereka dengan kebaikan. Maka, Allah pun akan memberikan taufik dan mempersatukan hati-hati kalian.
ü  Hendaknya Anda berinteraksi dengan setiap fase usia anak-anak sesuai dengan kemampuannya, serta terapkanlah prinsip ‘berbicaralah kepada manusia sesuai dengan kemampuan akalnya’. Dengan hal tersebut, maka dengan mudah Anda bisa masuk ke dalam hati-hati mereka.
ü  Hendaknya Anda berinteraksi dengan mereka berdasarkan ‘teori perbedaan individual’. Sehingga, Anda tidak akan membebani seseorang dengan sesuatu yang melebihi kemampuannya atau kekuatannya.
ü  Hendaknya Anda membuat beberapa variasi dalam metode-metode pemberian pengarahan dan bimbingan, sehingga anak-anak tidak merasa jenuh dengan pengajaran dan pendidikan orangtuanya.
ü  Menggunakan sarana hukuman dengan cara menahan hadiah atau menangguhkannya, dan itu lebih utama daripada mencela. Sampai anak-anak mampu berkomitmen untuk menghormati diri mereka sendiri, hingga mudah pula bagi mereka untuk menghormati Anda.
ü  Hendaknya Anda senantiasa memahami tabiat kecenderungan dan bakat mereka, sehingga Anda bisa berbicara kepada setiap orang dari mereka dari pintu masuk yangsesuai dengan kepribadiannya.
ü  Hendaknya Anda senantiasa menjag hubungan baik dengan mereka dan berinteraksi dengan mereka dari pijakan pendidikan, bukan dari pijakan bahwa Anda adalah orang yang telah berjasa atas diri mereka, dalam hal memberikan makan, serta menyediakan tempat tinggal dan pakaian bagi mereka, yang membuat mereka dengan terpaksa harus menaati Anda tanpa boleh berargumentasi.
ü  Hendaknya Anda senantiasa menanamkan pada diri mereka kepercayaan pada diri sendiri, hingga mereka menjadi orang-orang yang berjiwa jujur. Sebagai hasilnya, mereka akan menjadi orang-orang yang mampu mencintai dan beramal, serta akan didapatkan dari dirinya bagian yang baik di kemudian hari.
ü  Hendaknya Anda selalu mencari kendala-kendala menuju kebahagiaan serta mencari jalan penyelesaiannya bagi Anda dan bagi anak-anak Anda. Jadikanlah motto Anda dalam kehidupan ini, ‘Penjagaan (tindakan preventif) itu lebih baik daripada pengobatan (tindakan kuratif)’. Maka, berusahalah untuk mencegah terjadinya hal-hal yang akan menyebabkan munculnya berbagai problem bagi anak-anak, serta jagalah mereka dari keburukannya.
ü  Hendaknya Anda memberitahukan kepada anak-anak tentang kecintaan Anda kepada mereka. Ungkapkanlah hal tersebut dengan perbuatan dan juga ucapan. Yaitu dengan berkata kepada mereka bahwa Anda mencintai mereka, lebih dari satu kali dalam sehari.
Islam sangat mendukung pendidikan telah dilakukan sejak masih kanak-kanak, dapat dibuktikan dengan bingkai kaedah syar’i, ‘Perintahkan mereka (shalat) ketika berusia tujuh tahun dan pukullah mereka (jika tidak mau) ketika berusia sepuluh tahun’. Kalimat tersebut membuktikan, bahwa sesungguhnya Islam telah menganjurkan kepada seluruh orangtua agar memberikan pendidikan kepada anak.

Sumber :
Judul              : Mendidik Anak Cinta Al-Qur’an (Kaifa Nuhbibul Qur’an Li Abnaina)
Penulis          : Dr. Sa’ad Riyadh
Penerbit         : Insan Kamil

0 komentar:

Posting Komentar

.