Mengajar dan mendidik anak adalah suatu
kepentingan yang besar dalam sebuah kehidupan. Tapi dengan syarat, seorang mu’allim (pengajar) atau murabbi (pendidik), menghiasi dirinya
dengan warisan ilmu pengetahuan dan metode-metode pendidikan yang akan
membantunya dalam menjalankan tugasnya serta mewujudkan misinya dengan cara
yang paling tepat.
Selain
itu, dia juga harus membekali dirinya dengan keahlian-keahlian yang akan
menyempurnakan berbagai metode dalam mewujudkan tujuannya, tanpa menimbulkan
kerugian atau mudharat pada jiwa anak-anak maupun pada masyarakat secara umum.
Islam
sangat mendukung pendidikan dilakukan kepada anak. Karena pendidikan yang baik
akan menghasil anak didik yang baik pula. Dengan ilmu yang baik, seseorang
dapat menyempurnakan ibadahnya. Karena takkan ada artinya sebuah ibadah yang
tidak ada ilmunya. Seperti yang telah kita ketahui, salah satu syarat
diterimanya suatu amal kebajikan adalah diketahui ilmunya.
Rumah merupakan tempat
pemeliharaan yang awal, dimana anak-anak tumbuh dan berkembang di dalamnya, dan
mendapatkan gizi darinya. Karena itu, jika tempat pemeliharaan tersebut baik,
maka akan muncullah tanaman yang baik dan buah yang lezat.
Sebaliknya,
jika lingkungan keluarga jelek dan dikeliling oleh berbagai penyakit serta
polusi, maka tidak diragukan lagi, pasti setiap orang yang ada di dalamnya akan
menjumpai bahaya dan keburukan. Bahkan lebih dari itu, wabah penyakit tersebut
akan berpindah kepada setiap orang yang mendekatinya.
Dalam
pendidikan anak, peran orangtua sangatlah dibutuhkan. Ada beberapa nasihat yang
akan memperkokoha kecintaan anak :
ü Hendaknya Anda
mempunyai ikatan yang kuat dengan Allah Swt., dan mendoakan mereka dengan
kebaikan. Maka, Allah pun akan memberikan taufik dan mempersatukan hati-hati
kalian.
ü Hendaknya Anda
berinteraksi dengan setiap fase usia anak-anak sesuai dengan kemampuannya,
serta terapkanlah prinsip ‘berbicaralah kepada manusia sesuai dengan kemampuan
akalnya’. Dengan hal tersebut, maka dengan mudah Anda bisa masuk ke dalam
hati-hati mereka.
ü Hendaknya Anda
berinteraksi dengan mereka berdasarkan ‘teori perbedaan individual’. Sehingga,
Anda tidak akan membebani seseorang dengan sesuatu yang melebihi kemampuannya
atau kekuatannya.
ü Hendaknya Anda
membuat beberapa variasi dalam metode-metode pemberian pengarahan dan
bimbingan, sehingga anak-anak tidak merasa jenuh dengan pengajaran dan
pendidikan orangtuanya.
ü Menggunakan sarana
hukuman dengan cara menahan hadiah atau menangguhkannya, dan itu lebih utama
daripada mencela. Sampai anak-anak mampu berkomitmen untuk menghormati diri
mereka sendiri, hingga mudah pula bagi mereka untuk menghormati Anda.
ü Hendaknya Anda
senantiasa memahami tabiat kecenderungan dan bakat mereka, sehingga Anda bisa
berbicara kepada setiap orang dari mereka dari pintu masuk yangsesuai dengan
kepribadiannya.
ü Hendaknya Anda
senantiasa menjag hubungan baik dengan mereka dan berinteraksi dengan mereka
dari pijakan pendidikan, bukan dari pijakan bahwa Anda adalah orang yang telah
berjasa atas diri mereka, dalam hal memberikan makan, serta menyediakan tempat
tinggal dan pakaian bagi mereka, yang membuat mereka dengan terpaksa harus
menaati Anda tanpa boleh berargumentasi.
ü Hendaknya Anda
senantiasa menanamkan pada diri mereka kepercayaan pada diri sendiri, hingga
mereka menjadi orang-orang yang berjiwa jujur. Sebagai hasilnya, mereka akan
menjadi orang-orang yang mampu mencintai dan beramal, serta akan didapatkan
dari dirinya bagian yang baik di kemudian hari.
ü Hendaknya Anda
selalu mencari kendala-kendala menuju kebahagiaan serta mencari jalan
penyelesaiannya bagi Anda dan bagi anak-anak Anda. Jadikanlah motto Anda dalam
kehidupan ini, ‘Penjagaan (tindakan preventif) itu lebih baik daripada
pengobatan (tindakan kuratif)’. Maka, berusahalah untuk mencegah terjadinya
hal-hal yang akan menyebabkan munculnya berbagai problem bagi anak-anak, serta
jagalah mereka dari keburukannya.
ü Hendaknya Anda
memberitahukan kepada anak-anak tentang kecintaan Anda kepada mereka.
Ungkapkanlah hal tersebut dengan perbuatan dan juga ucapan. Yaitu dengan
berkata kepada mereka bahwa Anda mencintai mereka, lebih dari satu kali dalam
sehari.
Islam sangat mendukung
pendidikan telah dilakukan sejak masih kanak-kanak, dapat dibuktikan dengan
bingkai kaedah syar’i, ‘Perintahkan mereka (shalat) ketika berusia tujuh tahun
dan pukullah mereka (jika tidak mau) ketika berusia sepuluh tahun’. Kalimat
tersebut membuktikan, bahwa sesungguhnya Islam telah menganjurkan kepada
seluruh orangtua agar memberikan pendidikan kepada anak.
Sumber :
Judul :
Mendidik Anak Cinta Al-Qur’an (Kaifa Nuhbibul Qur’an Li Abnaina)
Penulis :
Dr. Sa’ad Riyadh
Penerbit :
Insan Kamil
0 komentar:
Posting Komentar